Hadits Tentang Jujur dan Kiat Ampuh Agar Selalu Amanah

Kumpulan hadits tentang jujur dan latinnya lengkap, bagaimana kiat agar selalu jujur dalam amanah dan menepati janji menurut ulama salaf, dan apa manfaat dari kejujuran?, simak ulasannya.

Jujur adalah memenuhi hak ucapan yang telah kita ikrarkan ataupun di dalam hati dengan sebenar-benarnya.

Bisa juga di artikan mengatakan semua yang benar yang di ketahuinya tanpa berbohong.

Dan yang lebih simpel adalah tidak berbohong, inilah arti jujur yang sudah umum di ketahui oleh masyarakat kita.

Tapi, apakah jujur hanya sebatas mengatakan kebenaran dan tidak berbohong saja?, tentu tidak, karena kita di tuntut untuk jujur dalam ketaatan kepda Allah, dan jujur dalam amanah juga jujur dalam menepati janji.

Arti jujur disini adalah tidak berbohong akan niat ibadah yang kita lakukan, yaitu niat hanya karena mengharap wajah Allah.

Juga jujur dalam amanah, maksudnya kita benar-benar menjaga amanah yang dibebankan kepada kita tanpa mengkhianatinya.

Baik, sekarang kita simak kumpulan hadits tentang jujur menurut Syariat dan dalil dari Nabi sallahu alaihi wassalam.

Hadits Tentang Jujur

hadits tentang jujur

Hadits Mutafaqun Alaih

Dalil tentang jujur dalam perbuatan

عَن ابْنِ مَسْعُودٍ رضي اللَّه عنه عن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّ الصَّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ ليصْدُقُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقاً ، وإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفجُورِ وَإِنَّ الفجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّاباً » متفقٌ عليه .

Artinya: ” Dari Ibnu Mas’ud رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, bersabda: “Sesungguhnya Kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke syurga dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat jujur sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada Kejahatan dan sesungguhnya Kejahatan itu menunjukkan kepada neraka dan sesungguhnya seseorang yang selalu berdusta maka dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang pendusta.” [Muttafaq ‘alaih].

Hadits Tentang Kejujuran Membawa Kebaikan, Riwayat Bukhari dan Muslim

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسلم)

Artinya : “Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Hadits tentang jujur dan amanah

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia khianati.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Hadits tentang jujur dalam muamalah

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

Artinya: “Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu. [HR. Bukhari dan Muslim]

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم – مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ. قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. [H.R. Muslim]

Hadits Tentang Jujur dan Menepati Janji Riwayat Ahmad

اضمنوا لي ستا أضمن لكم الجنة اصدقوا اذاحدثتم وأوفو اذا وعدتم وادوا اذاؤتمنتم وحفظوا فروجكم وغضوا ابصاركم وكفوا ايديكم. (رواه أحمد)

Artinya: ”Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan mengerjakan enam perkara ini niscaya kamu masuk surga. Berkata benar, tepatilah apabila berjanji, kerjakanlah apabila diamanati orang, jagalah kehormatan, tundukkanlah pandanganmu dan jangan suka memukul orang” [HR. Ahmad].

Hadits Tentang Dusta Riwayat Tirmidzi

عَنْ أبي مُحَمَّدٍ الْحَسنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ ، رَضيَ اللَّهُ عَنْهما ، قَالَ حفِظْتُ مِنْ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « دَعْ ما يَرِيبُكَ إِلَى مَا لا يَريبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمأنينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيبةٌ » رواه التِرْمذي وقال : حديثٌ صحيحٌ .
قَوْلُهُ : « يرِيبُكَ » هُوَ بفتحِ الياء وضَمِّها ، وَمَعْناهُ : اتْرُكْ ما تَشُكُّ في حِلِّه ، واعْدِلْ إِلى مَا لا تَشُكُّ فيه .

Artinya: “Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali رضي الله عنه , Ia Berkata Aku menghafal hadits dari Nabi صلی الله عليه وسلم, Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan, karena sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan” [Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi]

Penjelasan Hadits Tentang Jujur

Kejujuran adalah mutiara pada diri seorang muslim, karena sifat pembohong tidak akan ada pada diri seorang muslim, sebagaimana tanya jawab antara Sahabat dan Baginda Sallalahu alaihi wassalam yang mahfumnya.

“Apakah seorang muslim bisa jadi oarang yang pengecut?, jawab baginda bisa, apakah seorang muslim bisa kikir (pelit), jawab baginda bisa, apakah seorang muslim bisa berbohong?, jawab baginda “tidak” untuk lengkapnya silahkan anda baca hadits tentang berbohong.

Rasullullah mempunyai gelar AL Amin yang artinya orang yang terpercaya, jujur dan amanah, bahkan gelar beliau di dapatkan sebelum di angkat sebagai Nabi.

Dan Baginda Sallalahu alaihi wasslam adalah contoh sempurna sebagai suri teladan akan kejujuran, tidak pernah berbohong semasa hidupnya, walaupun bercanda.

Inilah yang harus kita galakan dan budayakan, karena manusia saat ini krisis kejujuran, betapa banyak korupsi terjadi, berpaa banyak kejahatan terjadi dan berapa banyak janji yang kita ucapkan tidak kita tunaikan, semua itu karena hilangnya sifat jujur pada diri kita.

Mengapa Sulit Jujur?

Pertama tentu karena kurangnya keimanan dan ilmu agama, karena kebanyakan manusia lebih memilih kehidupan dunia di banding akhirat, sehingga untuk menggapai itu semua menghalalkan segala cara, salah satunya adalah dengan berbohong.

Padahal dalam Islam berbohong di masukan kedalam dosa besar, yang pelakunya akan mendapatkan azab pedih dan laknat.

Apa contoh berbohong karena ingin mendapatkan dunia?, seorang pedagang yang tidak jujur dalam muamalahnya, entah dengan mengurangi timbangan atau tidak jujur terhadap barang yang di jualnya.

Para pekerja yang tidak amanah dengan melalaikan pekerjaannya, padahal seorang pekerja terikat perjanjian dengan sang pemberi kerja, dan seorang muslim pantang untuk mengingkari kesepakatan yang telah di buatnya.

Manfaat Jujur

  • Mendapatkan ketenangan hidup
  • Mendapatkan keberkahan hidup
  • Mendapatkan kebaikan
  • Mendapatkan surga yang di janjikan
  • Terhindar dari sifat munafik

Kiat Untuk Selalu Jujur

  1. Jujur-lah, jadikan ini sebagai sifat utama kita, ingatlah akan manfaat dan keutamaan orang yang jujur, paksakan untuk jujur dalam setiap keadaan.
  2. Ingat tentang ancaman sifat munafik dan pembohong.
  3. Ingatlah maut terus mengintai kita, maukah kita di golongkan kepada orang yang tidak sempurna keimanan-nya karena mempunyai sifat pembohong?.
  4. Selalu berbuat baik dan menghindari maksiat adalah salah satu kiat untuk selalu jujur, karena sejatinya kebohongan adalah untuk menutupi kemaksiatan yang akan dan sebelum kita lakukan.
  5. Tahan mulut kita dari mengucapkan janji yang sekiranya berat untuk di tepati, berhati-hatilah dalam berjanji.
  6. Jujurlah dalam niat ibadah kita, jangan kita selipkan sedikitpun niat untuk selain Allah, istiqomahlah dalam kejujuran walupun berat.

Demikian kumpulan hadits tentang jujur dan latinnya juga penjelasan secara ringkas, semoga kita termasuk orang yang selalu jujur, baik dalam tindakan, ucapan dan niat.

Wallahu A’lam

Sumber:

  • Muslim.or.id
  • Almanhaj.or.id

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar