5 Contoh Cerita Fiksi

Kali ini kami akan berikan 5 contoh cerita fiksi pendek, tentang pendidikan dan legenda yang sudah terkenal yang memiliki moral story baik yang kami akan tuliskan di setiap akhir dari cerita.

Dalam sebuah cerita ada dua keadaan, yaitu cerita nyata atau asli dan cerita tidak asli atau hanya cerita rekaan saja, dalam dunia penulisan di kenal dengan cerita fiksi dan non fiksi.

Untuk pengertian juga contoh dari buku fiksi dan non fiksi sudah kami tuliskan di postingan dengan judul 5 contoh buku fiksi, kali ini kami akan berikan contoh dari cerita fiksi tersebut.

5 Contoh Cerita Fiksi

5 contoh cerita fiksi pendek singkat tentang pendidikan legenda dan modern

Jika Anda baca tentang apa itu cerita fiksi pada link yang kami berikan di atas, maka akan tahu kalau cerita fiksi adalah suatu cerita ilusi atau karangan lepas yang tidak terkait dengan kisah nyata.

Untuk cerita fiksi sendiri sebenarnya banyak jenis dan genrenya, kali ini kami akan tuliskan tentang contoh cerita fiksi pendek tentang pendidikan dan legenda, karena kedua topik ini yang banyak di cari.

Contoh Cerita Fiksi Pendek

Berikut ini adalah salah satu contoh dari cerita fiksi pendek dan singkat yang mempunyai moral story, tapi masih bisa kita baca dan nikmati dengan bait alur dari ceritanya.

1. Penyihir Sombong

Di suatu desa yang damai dan tenteram hiduplah sepasang saudara kembar yang bernama Maman dan Momon. Keduanya memiliki kemampuan istimewa yaitu memiliki ilmu sihir. Tapi sifat keduanya sangat jauh berbeda, Maman memiliki sifat yang sangat sombong dan kasar. Sedangkan Momon mempunyai sifat yang baik dan juga penyabar.

Momon adalah kakak dari Maman yang selalu melarang adiknya untuk menunjukkan kemampuan sihirnya pada teman-temannya. Tapi karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada sang kakak, Maman akhirnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak mengindahkan himbauan dari sang kakak. Ia mengubah semua benda di rumahnya menjadi batu. Bahkan ia juga mengubah hewan peliharaan orang tuanya menjadi batu.

Sudah tidak terhitung berapa banyak nasihat dari Momon untuk tidak melakukan hal tersebut, namun maman tak pernah mendengarkan nasihat dari kakaknya tersebut. Terdapat satu benda di rumahnya yang belum ia ubah menjadi batu, yaitu sebuah cermin. Ia mencoba membacakan mantra di depan cermin untuk mengubahnya menjadi batu.

Akan tetapi, nhas bagi maman karena bacaan mantra tersebut malah berbalik ke arahnya dan ia pun menjadi batu. Momon sangat bingung dan sedih lalu mengunjungi guru sihir hebat untuk mengubah kembali sang adik. Namun, penyihir tersebut tidak bisa mengubahnya karena ternyata mantra tersebut bersifat abadi.

Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.

Mamanpun sangat menyesal karena telah menyalahgunakan sihirnya dengan sombong dan tidak bisa kembali menjadi manusia.

Dari contoh cerita fiksi pendek di atas kita bisa mengambil pelajaran bahwa kesombongan dan sifat suka pamer adalah sifat yang tercela yang akan menyebabkan kerugian kepada kita, hindari kedua sifat ini agar kita tidak menyesal di kemudian hari.

Satu lagi cerita fiksi yang pendek dan bagus untuk kita baca yaitu tentang singa dan pemuda baik.

2. Singa dan Pemuda Baik

Di sebuah perkampungan hiduplah seorang pemuda miskin yang sebatang kara. Ia tidak memiliki harta apapun kecuali gubuk rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, pemuda tersebut selalu mencari kayu bakar di hutan. Kemudian, kayu tersebut dijual atau ditukar dengan bahan pokok lainnya.

Meski hidup serba kekurangan dan tidak memiliki siapa-siapa, pemuda tersebut sangat baik dan juga penyabar. Pada suatu hari saat mencari kayu bakar di hutan, ia mendengar suara auman keras di balik semak-semak. Ternyata auman tersebut adalah berasal dari seekor singa yang sedang kesakitan.

Dengan rasa cemas, ia pun menghampiri singa tersebut yang sedang kesakitan karena punggungnya tertusuk kayu. Dengan penuh rasa takut, pemuda tersebut menghampiri sang singa sambil menenangkannya dengan berkata.

“Tenanglah wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu apalagi membunuhmu. Aku akan membantu melepaskan kayu yang tertancap di punggungmu.”

Mendengar perkataannya tersebut, singa pun terdiam seolah-olah ia mempersilahkan sang pemuda untuk menolongnya. Tak lama kemudian, kayu yang berada di punggung singa berhasil dicabut. Si pemuda langsung lari dengan cepat karena merasa takut dimakan singa.

Ketika hendak kembali mencari kayu bakar, si pemuda tidak sengaja menabrak kereta milik raja hingga kereta tersebut terbalik. Meski sudah meminta maaf berkali-kali, raja tetap memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap pemuda tersebut dan memenjarakan dia.

Tapi sangat naas, karena sang pemuda setelah beberapa saat dipenjara langsung dijatuhi hukuman mati dengan cara di masukan ke dalam kandang yang berisi hewan buas, lalu pada suatu malam si pemuda mendapatkan hukuman tersebut dan dimasukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas.

Dengan perasaan sedih dan pasrah sang pemuda merelakan dirinya untuk menjadi santapan binatang buas tersebut. Tetapi si pemuda sangat heran, karena binatang buas itu tidak menyentuhnya hanya diam saja dan tidak menyentuhnya.

Saat beranjak siang, baru pemuda tersebut bisa melihat binatang apa yang terdapat dalam kandang tersebut. Ternyata, binatang tersebut adalah singa yang telah ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut adalah binatang peliharaan kesayangan milik sang raja. Kemudian pemuda itu bertanya pada sng singa.

“Kenapa kau tidak mau mematuhi perintah raja untuk memakanku wahai singa?”

Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”

Moral dari kisah fiksi ini adalah perbuatan baik yang kita lakukan kepada siapapun maka Allah akan membalas perbuatan kita tersebut dengan balasan yang sangat besar dan tidak terduga.

Maka jangan lelah untuk berbuat baik kepada sesama mahluk Allah.

Contoh Cerita Fiksi Pendidikan

Cerita fiksi pendidikan di bawah ini adalah tentang suatu cita cita yang tertanam di dalam pikiran bawah sadar akan terealisasikan dengan otomatis atas izin Allah Subhanahuwataala.

3. Cita Cita Tinggi

Di Desa Cengal, Kuningan Jawa Barat, Ada tiga orang anak. yang bernama Udin, Nana, dan Edi. Udin adalah seorang yatim piatu, ia ditinggal ayahnya saat masih SD. Setelah lulus dari SMP, Udin dan Nana melanjutkan sekolah menuju jenjang SMA.

Karena desa mereka tidak ada SMA, maka mereka melanjutkan sekolah di SMA yang sangat jauh dari tempat tinggal mereka. Mereka harus menempuh perjalanan sekitar 50 km untuk sampai kesekolahan tersebut

Karena alasan jauhnya sekolah maka mereka memutuskan untuk mengontrak sebuah kosan yang jaraknya dekat dengan sekolah. Mereka mendaftar sekolah sendiri. Saat hari pertama masuk, mereka bertemu anak yang bernama Edi. Dari situlah awal persahabatan mereka.

Motivasi

Suatu sore, mereka bertiga bersama guru sastra dan teman-temannya, berkumpul di lapangan. Di sana guru mereka, Pak Abdullah, mengajarkan cara membuat kalimat yang indah. Salah satu kalimat yang tertanam di dalam pikiran mereka bertiga adalah kalimat.

“Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas almamater suci tiada tara Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, dan Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga merubah peradaban…”.

Pada saat itulah tertanam motivasi dan harapan besar mereka, yaitu bersekolah ke Prancis! Mereka ingin menginjakkan kaki mereka di Universitas Sorbonne. Harapan dan motivasi itu menghantui mereka setiap hari.

Suatu malam, Udin dan kawan-kawannya berkumpul di teras kos mereka. Di depan kos mereka terdapat sebuah bioskop yang sudah tua. Namun, mereka belum pernah sama sekali masuk ke bioskop tersebut. Mereka takut untuk masuk ke dalam bioskop karena sekolah melarang untuk masuk ke bioskop. Apabila pihak sekolah mendapati salah satu siswa masuk kesana, mereka pasti dihukum.

Dan orang yang menghukum itu tidak lain adalah Pak Dadang, pendiri sekolah tersebut yang terkenal kejam. Ciri khas beliau menghukum, yaitu dengan mempermalukan seorang yang melanggar aturannya di depan umum. Suatu hari, petugas bioskop memasang sebuah poster yang menggambarkan tentang film yang akan diputar. Di poster itu tergambar seorang wanita dengan memakai busana yang minim bersama anjing pudelnya.

Dalam hati mereka, tetap timbul keinginan untuk masuk ke dalam bioskop tersebut. Namun untuk masuk ke dalam sana diperlukan sebuah cara agar pihak sekolah tidak mengetahuinya, karena mereka tahu bahwa aturan bioskop tersebut yakni anak sekolah dilarang masuk.

Saat itu, Edi berada di luar. Ia melihat sekelompok perempuan memakai jilbab masuk kedalam bioskop. Dari perhatiannya itu ternyata mendatangkan sebuah ide, yaitu masuk kedalam bioskop menggunakan jilbab. Ia pun langsung mengatakan kepada Udin dan dan Nana, idenya Edi diterima. Mereka bertiga memakai kerudung, lalu mereka masuk kesana dan upaya mereka berhasil. Akhirnya, mereka masuk di dalam bioskop untuk pertama kalinya.

Tiba-tiba lampu bioskop dimatikan. Tak lama kemudian film pun diputar. Suasana riuh menyelimuti bioskop tersebut. Namun saat adegan puncak, tiba-tiba film dihentikan dan lampu dinyalakan. Mereka bertiga pun kaget dan ternyata disana sudah ada ada Pak Dadang yang sedang berpatroli.

Mereka bertiga akhirnya tertangkap basah, Pak Dadang menghukum mereka dengan ciri khasnya. Setelah dihukum, mereka langsung disuruh pulang. Tidak hanya sampai disitu hukuman bagi meraka. Masih ada hukuman lain dari Pak Dadang yang akan di berikan di sekolah nanti.

Perasaan tidak nyaman menyelimuti mereka. Ternyata benar apa yang mereka duga, mereka dihukum di sekolah. Atas perbuatannya itu, Pak Dadang mengumpulkan seluruh murid dan menghukum mereka bertiga. Mereka disuruh melakukan adegan ulang apa yang mereka tonton. melihat hal tersebut banyak siswa lain yang terpingkal-pingkal melihat adegan mereka.

Saat pembagian rapor, hati Edi dan Nana gelisah tidak karuan. Mereka takut membuat kecewa sang ayah, karena peringkat mereka turun jauh. Tidak lama, Ayah Edi pun datang dengan baju batik. Seperti biasa, beliau mengucapkan salam kepada mereka. Lalu, langsung masuk ke dalam aula. Setelah selesai acara, beliau langsung menepuk punggung mereka berdua dengan halus dan setelah itu pulang.

Ayah Edi memang terkenal pendiam. Edi pun sadar atas kesalahannya dan langsung mengejar ayahnya. dan akhirnya berhasil menyusul ayahnya di atas Jembatan. Saat dia berlari di samping sepeda ayahnya. Sang ayah pun terkejut dan tersenyum. Sebuah senyum lembut yang menyatakan sebuah kebanggaan.

Tak terasa tiga tahun sudah lewat dan mereka sudah lulus, mereka bertiga pergi merantau ke Jakarta  berbekal ijazah SMA dan mencoba mencari pekerjaan. Setelah sekian lama mecari, akhirnya Udin mendapat pekerjaan di sebuah Kantor Pos yang ada di Jakarta dan Edi di Bandung. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya mereka bertiga bertemu lagi. Setelah itu, Udin mengundurkan diri dari Kantor Pos. Lalu, mereka pulang kampung untuk pertama kalinya. Mereka disambut hangat oleh keluarga di sana.

Berbulan-bulan Udin dan Edi menanti kepastian penguji beasiswa. Saat-saat yang di tunggu datang. Mereka bersama-sama membuka surat itu. Dan, mereka pun terbelalak melihat tulisan Universitas yang menerima mereka. Berulang-ulang, orag tua Nana mengucapkan “Alhamdulillah”.

Udin pun demikian, ia sangat bangga atas hasil yang diraihnya. Namun sepertinya Ia merasa ada yang kurang, karena tidak ada orang tua, karena Ia adalah yatim. Namun demikian indahnya, Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi mereka dan telah menyimak harapan-harapan sepi dalam hati mereka karena di kertas itu tertulis Universitas yang menerima mereka, disana tertulis: Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.

Dari cerita tersebut kita bisa melihat sebuah kata kata yang bisa menghipnotis dan memasukkan ke dalam pikiran bawah sadar yang akan menjadi sebuah cita cita yang tidak bisa di bayangkan menjadi sebuah kenyataan.

Maka tanamkan dalam pikiran kita sebuah cita cita tinggi dan ulangi terus sampai pikiran tersebut masuk kedalam pikiran bawah sadar, dan lihat hasilnya.

Contoh Cerita Fiksi Legenda

Banyak contoh dari cerita fiksi dengan tema legenda, disini kami ambil contoh salah satu legenda tentang Rawa Pening, dan sering kita mengenal bahwa cerita fiksi legenda sebagai dongeng, berikut dongeng tentang rawa pening yang pendek dan singkat.

4. Rawa Pening

Pada suatu masa di zaman dahulu hiduplah seorang anak yang sakti yang dengan kesaktian tersebut membuat seorang penyihir jahat menjadi iri kepadanya.

karena merasa tersaingi, penyihir jahat itu dengan teganya melakukan sihir kepada anak itu, efek dari sihir itu membuat badan anak tersebut badannya penuh luka dengan bau yang sangat menyengat dan akhirnya tidak ada seorang pun yang mau mendekat kepadanya.

Suatu hari anak sakti ini mendapatkan mimpi, bahwa sebenarnya ada seseorang wanita yang bisa mengobati penyakitnya tersebut. Lalu anak itu pergi mendatangi setiap kampung untuk mencari perempuan tersebut.

Tapi karena luka dan baunya yang keluar sangat mengganggu anak ini senantiasa di usir oleh masyarakat. mereka merasa jijik dan mengusirnya dengan kejam.

Tiba pada suatu waktu ada pesta, dan anak ini dapat masuk dalam pesta tersebut, tapi beberapa orang mengusir dan mencaci maki. kemudian diseret keluar, ketika diseret ia berpesan kepada orang yang ada di pesta tersebut.

“Dengan menancapkan satu lidi di atas tanah dan hanya dirinya yang dapat mencabutnya”

Anak tersebut melakukan hal itu karena merasa kesal atas perlakuan mereka kepadanya. beberapa orang mengabaikan perkataan anak tersebut tapi mereka juga penasaran dengan ucapannya dan mencoba mencabut lidi itu, namun tidak seorang pun yang dapat mencabutnya.

Hingga tanpa orang sadari anak itu mencabut lidi tersebut dan keluarlah air dan menjadi mata air, semakin lama air yang keluar semakin deras hingga menenggelamkan daerah itu, hingga menjadi telaga yang di beri nama rawa pening.

Tidak ada satu orang pun yang selamat kecuali wanita yang telah menolongnya, serta memberikan rumah dan merawatnya.

Ini adalah salah satu cerita fiksi legenda atau dongeng yang tentu bukan suatu kejadian nyata, di dalam kisah ini hanya menceritakan bagaimana asal mula nama suatu rawa.

Contoh Cerita Fiksi Modern

Dalam contoh cerita fiksi yang modern atau kekinian di bawah ini, adalah contoh yang sebenarnya sering terjadi di kehidupan nyata, dan masih dalam tema pendidikan yaitu tentang perlunya kita memiliki motivasi dalam belajar.

5. Motivasi Belajar

Ibrahim adalah salah satu siswa yang sebenarnya mempunyai kemampuan di atas rata rata. Ibrahim bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang termasuk sekolah favorit dan duduk di kelas 6, artinya Ibrahim sebentar lagi lulus dan akan masuk ke jenjang sekolah selanjutnya SMP.

Tapi Ibrahim selama mengikuti pendidikan di sekolah ini seperti anak lainnya yang tidak mempunyai kelebihan, atau di bawah rata-rata, Ia hanya menduduki peringkat atau rangking ke 23 dari 30 siswa dan tidak ada kemauan untuk meningkatkan prestasinya.

Sampai akhirnya Ibrahim lulus dan mendapatkan nilai yang tergolong biasa saja. Dengan nilai yang standar tersebut Ayah Ibrahim memutuskan untuk menyekolahkan Ibrahim ke Boarding School, yang mengharuskan untuk mondok dan tinggal di asrama.

Seiring berjalannya waktu Ibrahim sudah mondok dan akan ujian untuk kenaikan kelas, tapi ketika setelah ujian dan mendapatkan raport, nilai Ibrahim masih tidak memuaskan, dia berada di rangking 15 dari 25 siswa.

Ayah Ibrahim sebenarnya tahu akan kemampuan Ibrahim yang di atas rata rata, maka ayah Ibrahim mencari solusi bagaimana cara agar Ibrahim bisa meningkat prestasinya di sekolah.

Yang pertama dilakukan oleh Ayah Ibrahim adalah mencari tahu apa keinginan terbesar dari Ibrahim, dan ternyata yang menjadi keinginan terbesar dari Ibrahim adalah ingin memiliki HandPhone.

Ayah tahu bahwa HandPhone tidak baik dimiliki oleh anak sekolah, tapi karena Ibrahim mondok dan tidak boleh membawa HP, maka Ayah memutuskan untuk memberikan HP ketika pulang atau menjenguknya. Tentu dengan syarat, yaitu Ibrahim harus mendapatkan rangking minimal 3.

Ayah memberitahukan akan memberikan HP jika Ibrahim bisa masuk rangking 3 disekolah, dengan antusias, Ibrahim menyambut tawaran tersebut dan akan memperbaiki nilainya.

Setelah itu Ibrahim semangat belajar dan terbukti dengan mendapatkan nilai tinggi dan rangking 5 saat kelas 2, tapi itu tidak cukup karena syaratnya adalah rangking 3.

Sampailah pada kelulusan SMP dan akan di lakukan pengumuman semua peringkat di sekolah itu terutama kelas 3 yang akan lulus.

Sampai pada pengumuman kelas Ibrahim, dimulai dengan peringkat 3, maka terdengar nama Muhammad Ibrahim, sang ayah mendengar itu langsung terharu, dan Ibrahim bersorak girang karena di benaknya akan memiliki HP.

Sang Ayah lalu membelikan HP yang diinginkan Ibrahim, dan HP tersebut di gunakan hanya di rumah saja dan itupun dengan syarat tidak lebih dari 2 jam/hari.

Dari contoh cerita fiksi modern di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Motivasi dalam menggapai sesuatu sangatlah penting, maka kita harus tahu apa yang menjadi motivasi kita untuk melakukan sesuatu tersebut, kalau tanpa motivasi maka semua akan terlihat sulit untuk di capai, atau kemampuan terbaik kita tidak akan keluar.

Tentu motivasi tersebut harus hal yang positif, kalaupun sesuatu yang tidak baik, tapi bisa kita modifikasi agar menjadi baik.

Sekarang temukan motivasi kita untuk belajar, dan ajak orang tua untuk mendukung apa yang menjadi kemauan kita.

Baca juga:

Demikian 5 contoh dari cerita fiksi yang pendek dan singkat berdasarkan berbagai tema yang mempunyai moral story atau makna yang bisa bermanfaat jika kita bisa merenungkannya.

Bagikan:

Tinggalkan komentar